Selasa, 30 Oktober 2012

Ribuan Aparat Siaga di Lokasi Kerusuhan Lampung Hingga Aman


Ribuan Aparat Siaga di Lokasi Kerusuhan Lampung Hingga Aman

Selasa, 30 Oktober 2012, 22:12 WIB
Deddy Irawan/Antara
  
Ribuan Aparat Siaga di Lokasi Kerusuhan Lampung Hingga Aman
Jajaran kepolisian dibantu TNI dan Dinas Perhubungan berjaga-jaga di perbatasan Lampung, Selasa (30/10).
Penjagaan oleh aparat gabungan di lokasi bentrokan Desa Balinuraga dan Sidoreno, Kecamatan Waypanji, Kabupaten Lampung Selatan dilakukan hingga situasi benar-benar aman dan terkendali. Asisten Kapolri Bidang Operasi, Irjen Pol Badrodin Haiti, menekankan itu di Balinuraga, Selasa (30/10).

Menurut dia, kepada wartawan di Desa Balinuraga, ribuan aparat gabungan dari unsur kepolisian dan TNI bersiaga menjaga ketat lokasi terutama jalan yang menjadi pintu masuk dua desa yang menjadi lokasi kerusuhan, termasuk jalur-jalur jalan sempit untuk mengantisipasi serangan susulan. "Kami sudah mengerahkan sebanyak 3.400 personel gabungan untuk menjaga ketat lokasi ini," kata dia, ketika meninjau lokasi kerusuhan bersama Kepala Korps Brimob Mabes Polri, Irjen Pol Syafei Aksal.

Badrotin mengimbau, seluruh jajaran aparat dan pemerintah daerah sempat dapat membangun harmonisasi sosial di tingkat bawah yang selama ini belum ada. "Harmonisasi sosial ini, untuk menjalin kebersamaan antarwarga, sehingga tidak menimbulkan perbedaan di lapisan bawah," ujar dia.

Kepala Kepolisian Resor Lampung Selatan AKBP Tatar Nugroho memastikan, jumlah korban tewas akibat bentrokan antarwarga di Desa Balinuraga/Sidoreno, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan sebanyak 14 orang. Menurut dia, korban tewas tersebut empat orang di antaranya warga Kecamatan Kalianda akibat bentrokan hari pertama, Minggu (28/10), sedangkan dalam bentrokan pada hari kedua, Senin (29/10), korban tewas sebanyak 10 orang, warga dari Desa Balinuraga.



Akibat bentrokan itu juga menyebabkan 166 unit rumah warga di Desa Balinuraga dan Sidoreno dibakar massa, 26 unit rumah mengalami rusak berat, 11 unit sepeda motor dibakar, dan dua gedung sekolah ikut dibakar massa. Ia menambahkan, sebanyak 2.053 warga Desa Balinuraga dan Sidoreno juga telah diungsikan ke Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bandarlampung, untuk mencegah jatuh korban lagi.

Berdasarkan pantauan Selasa, situasi di Kecamatan Waypanji sudah cukup tenang, dan sebagian warga sudah beraktivitas seperti biasa meskipun sebagian toko milik warga masih tutup karena khawatir terjadi bentrokan susulan.

Namun, situasi rumah warga di Desa Sidoreno dan Balinuraga masih tampak lengang, karena sebagaian besar warga telah mengungsi ke tempat saudara mereka. Penduduk yang mengungsi menyuruh keluarga masing-masing untuk melihat kondisi rumah mereka yang rusak dan terbakar.

Rumah-rumah yang terbakar juga telah dipasangi garis polisi dan mendapatkan penjagaan ketat dari aparat gabungan. Siapa pun dilarang masuk masuk ke tempat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar